Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Aku diberi kesenangan di dunia ini, yaitu wanita, harum-haruman, dan kesejukan mata dalam sembahyang".
Tetapi rasul melarang untuk para wanita menggunakan minyak wangi saat ke pasar atau ke masjid dalam keadaan mengenakan parfum atau minyak wangi,
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwasanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui
sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka
perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad bin Hanbal).Pada zaman moderen sekarang ini, banyak sekali wanita memakai wangi-wangian sehingga baunya tercium oleh kaum laki-laki yang bukan mahram/muhrimnya, hingga seringkali kaum lelaki tergoda syahwatnya.
Apa aroma parfum yang sering dipakai atau disukai oleh Rosul? jawabanya adalah minyak wangi misk dan anbar, sebab Aisyah radhiyallahu anha istri rosul pernah ditanyakan tentang parfum yang dipakai nabi.
Dari Muhammad bin Ali ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah, ‘Apakah Rasulullah memakai parfum? ia menjawab, “Ya! dengan minyak wangi misk dan ‘anbar.”.
Ambergris atau anbar merupakan aroma terbaik setelah minyak kasturi, Anbar (Ambergris) adalah zat berupa batuan lunak mengeluarkan aroma harum yang dihasilkan dari usus atau isi perut Paus Sperma (sperm whale).
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengganjurkan beberapa hal tentang minyak wangi:
- Ketika kita (kaum laki-laki) hendak pergi sholat jumat atau akan shalat Hari Raya (Ied), Seperti sabda rosul: ”Hendaknya setiap muslim mandi pada hari Jum’at, kemudian memakai
pakaian yang terbaik, dan jika ia mempunyai wangi-wangian, maka
hendaklah ia memakainya.”(HR.Ahmad bin Hanbal)".
”Rasul menganjurkan pada dua hari raya agar memakai pakaian yang terbaik yang dia punyai dan memakai wewangian yang terharum dia peroleh, serta berkurban dengan (hewan) terbaik yang dia dapatkan”. ( HR. al-Hakim). - Untuk mengharumkan Ka’bah, isteri nabi aisyah meriwayatkan.
- Untuk mengharumkan masjid
- Ketika hendak memulai Ihram (Haji dan Umrah), Aisyah menceritakan bahwa , “Aku pernah memberi wewangian kepada Nabi saw ketika (hendak) Ihram dengan minyak yang paling harum”. (HR al-Bukhari dan Muslim).
- Digunakan pada badan mayat yang wafat tidak dalam keadaan ihram, setelah selesai dimandikan atau disucikan.
- Untuk wanita yang baru selesai datang bulan atau haid.
0 Response to "Bagaimana Pemakaian Parfum ( Minyak Wangi) Dalam Islam ?"
Post a Comment