Pengenalan Jenis Ikan Lele Yang Baik Untuk Peluang Usaha

Ikan air tawar tanpa sisik yang dikenal dengan sebutan "Lele" ini banyak kita jumpai di perairan Asia dan Afrika, tidak semuanya jenis ikan lele cocok untuk dikonsumsi dan dikembangkan karena setiap varietas mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.Ikan Lele yang dikenal dengan nama latin " Clarias Sp." memiliki sifat aktif bergerak dimalam hari (nocturnal) dan salah satu jenis ikan karnivora atau pemakan daging, sehingga kadang bersifat memakan sesama ikan (kanibal).

Sering meningkatnya konsumsi ikan lele di masyrakat ini bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan, ada beberapa varietas unggulan dari ikan lele yang cocok untuk di budidaya karena memilki pertumbuhan cepat dan tahan terhadap penyakit walaupun masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya, berikut adalah jenis ikan lele yang sering kita jumpai di masyrakat indonesia;

•  Lele Dumbo (Clarius Gariepinus)

Jenis ini paling banyak digunakan oleh peternak lele untuk dibudidayadayakan karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan memiliki tubuh yang besar dibanding lele lokal pada umumnya dan tahan terhadap penyakit sehingga cepat untuk dipanen. Lele dumbo pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1985 yang merupakan hasil perkawinan silang dua species, yakni antara lele betina Clarias fuscus dari Taiwan dan lele jantan Clarias mossambicus dari Kenya, Afrika. Dari segi fisik lele dumbo memiliki warna lebih kehitaman dibanding lele lokal dan memiliki sirip(pathil) yang tidak beracun serta memiliki sungut (kumis) yang lebih panjang dari lele lokal. Tubuh lele dumbo akan berubah bercak-bercak hitam dan putih apabila terkejut atau stres namun hanya bersifat sementara dan akan segera normal kembali jika kolam kolam sudah stabil.

• Ikan Lele Sangkuriang

Jenis Ikan lele ini diperkenalkan pertama kali oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004, yangmana merupakan hasil penelitian dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi yang dilakukan sejak tahun 2002. Ikan lele sangkuriang dihasilkan dari persilangan balik (back cross) indukan betina lele dumbo F2 (generasi ke-2} dan lele dumbo jantan F6. Dari hasil riset tersebut ternyata mendapatkan sifat-sifat unggul seperti kemampuan bertelur hingga 40.000-60.000 butir per sekali pemijahan dan sangat jauh berbeda dengan kemampuan bertelur lele lokal yang berkisar 1.000-4.000 butir. Ikan jenis ini tahan terhadap penyakit dan kualitas dagingnya lebih baik enak dan tidak lembek dibanding jenis lele dumbo. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) juga mengembangkan Ikan Lele Sangkuriang II tapi belum diluncurkan untuk umum dan masih melakukan uji coba di beberapa daerah seperti Gunung Kidul (Yogyakarta), Kepanjen (Jawa Timur) dan Boyolali (Jawa Tengah) dan Bogor (Jawa Barat).

• Ikan Lele Phyton

Ikan lele ini ditemukan oleh peternak ikan Teja Suwarna, Sonar Raja Jati dan Wawan Setiawan dari Pandeglang, Banten pada tahun 2004. Ikan lele phyton merupakan hasil dari silangan induk betina lele eks Thailand F2 dengan induk jantan lele dumbo F6. Ikan Lele Phyton mempunyai ciri, warna dan bentuk kepala ampir yaitu mulut kecil dan kepala pipih memanjang dengan warna yang cerah dan tahan terhadap cuaca dingin, tingkat kelangsungan hidup (survival rate) lebih dari 90% dan memilikii FCR mencapai 1, artinya 1 kg pakan menjadi satu kilogram daging terhitung mulai benih ditebar sampai panen dengan rentang waktu pemeliharaan selama 50 hari. Ikan Lele Phyton juga memiliki gerakan yang sangat lincah dan relative lebih tahan terhadap serangan penyakit. Daging Lele Phyton lebih kenyal dibanding lele dumbo seperti rasa lele lokal.

Hanya ini yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat membantu anda sekalian dan bermanfaat bagi yang akan memulai usaha budidaya ikan lele. kritik dan saran serta tambahan masukan yang bagus dapat anda tulis di kolom komentar di bawah ini

Tweet

Subscribe to receive free email updates: